Jumat, 19 Oktober 2012

Dialog Antara Imam Syafi’i dan Imam Ahmad




As-Subky menyebutkan dalam “Thabaqaat Syaafi’iyyah” (2/61) sebuah dialog antara Imam Ahmad dan Imam Syafi’i dalam masalah kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Imam Syafi’i  berkata kepada Imam Ahmad, “Wahai Ahmad, apakah engkau berpendapat bahwa ia kafir?
“Iya”, jawab Imam Ahmad.
Syafi’i bertanya lagi, “Jika ia kafir, maka dengan apa ia masuk Islam lagi?”
Imam Ahmad menjawab, “Dengan berkata: laa ilaaha illallahu muhammadur rasuulullah.”
Syafi’i berkata, “Orang ini senantiasa mengucapkan kalimat ini dan tidak meninggalkannya?”
“Imam Ahmad berkata, “Kalau begitu, ia masuk Islam dengan melaksanakan shalat.”
Syafi’i berkata, “Shalat orang kafir kan tidak sah, dan ia belum dihukumi sebagai orang Islam dengan shalat?”
Maka Imam Ahmad pun terdiam.

Hikayat ini munkar, tidak memiliki sanad. Subky menyebutkannya dalam kitab “Thabaqaat Syaari’iyyah” dengan bentuk tamriid (dikatakan, dihikayatkan). Di samping itu, dialog ini lemah secara istidlaal (pendalilan) dan hujjah (argumentasi), sesuatu yang tidak pantas terjadi kepada dua Imam seperti ini.
[Shifatu Shalaati An-Naby, hal. 24-25, Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq Ath-Tharify]

Tidak ada komentar: